Tugas Manajemen Proses Bisnis Apply Improvement Technique
Kelas: TI-45-GABQSE
Kelompok:
- Hana Eriza (120121
- Tasya Arista (1201210413)
- Rafi Denia (120121)
Tugas Manajemen Proses Bisnis
Apply Improvement Technique
Business Process Improvement (BPI) adalah metodologi sistematis untuk menyederhanakan (streamlining) proses bisnis dengan memberikan jaminan kepada pelanggan internal dan eksternal organisasi bahwa mereka akan memperoleh output yang lebih baik dibandingkan sebelumnya (Harrington, 1991).
Terdapat lima fase dalam implementasi Business Process Improvement (BPI), yaitu:
Organizing for Improvement
Understanding the Process
Streamlining
Measurements and Controls
Continuous Improvement
Improvement Technique
Terdapat enam teknik utama yang digunakan untuk memperbaiki proses bisnis. Teknik-teknik ini merupakan pendekatan yang bisa diterapkan secara terpisah atau bersamaan untuk mengoptimalkan efisiensi dan efektivitas proses. Teknik-teknik tersebut adalah:
Bureaucracy: Mengurangi kerumitan birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan.
Value Added: Memastikan setiap langkah memberikan nilai tambah bagi pelanggan.
Duplication: Mengeliminasi aktivitas yang berulang atau redundan.
Simplification: Menyederhanakan alur kerja agar lebih efisien.
Automation: Mengotomasi tugas-tugas rutin dengan teknologi.
Cycle Time: Memperpendek waktu siklus penyelesaian proses.
Studi Kasus dan Implementasi Improvement Technique
1. Studi kasus: https://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/view/5928
Judul: Analisis dan Perbaikan Proses Bisnis dengan Menggunakan Metode Business Process Improvement (BPI) pada PT. Andynni Chitta Sejahtera
Permasalahan:
PT. Andynni Chitta Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak di bidang maintenance kapal laut, khususnya pada kegiatan sandblasting dan pengecatan. Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. Andynni Chitta Sejahtera masih menghadapi kendala dan permasalahan pada beberapa aktivitas yang masih banyak dilakukan secara manual. Hal ini menyebabkan aktivitas yang dikerjakan menjadi lebih lama, meningkatkan risiko terjadinya human error yang sangat tinggi, serta tidak adanya backup data yang memadai, sehingga berisiko kehilangan data.
Penyelesaian Masalah:
Proses bisnis utama yang diidentifikasi adalah Penerimaan Order Jasa, Pengadaan Alat & Material, Proses Produksi, dan Penyelesaian Order Jasa
Analisis dan Evaluasi
Pada analisis akar masalah (Root Cause Analysis): Menggunakan fishbone diagram, ditemukan masalah pada kategori manusia (SDM terbatas), metode (tidak ada SOP), dan teknologi (penggunaan teknologi terbatas seperti WA dan email).
Evaluasi Aktivitas (Value Added Assessment - VAA): Mengklasifikasikan aktivitas menjadi Real Value Added (RVA) sebanyak 2 aktivitas, Business Value Added (BVA) sebanyak 9 aktivitas, Non Value Added (NVA) sebanyak 2 aktivitas.
Perbaikan Proses Bisnis
Menggunakan metode Business Process Improvement (BPI) dengan tools streamlining:
Simulasi dan Hasil:
Dilakukan simulasi time analysis untuk membandingkan proses bisnis sebelum (as-is) dan sesudah perbaikan (to-be):
Average time proses bisnis sebelum perbaikan: 3444 menit
Average time proses bisnis setelah perbaikan: 2902,4 menit
Efisiensi waktu meningkat sebesar 15,72% (penurunan waktu 541,6 menit)
2. Studi Kasus: https://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/view/7414/3536
Judul: Evaluasi dan Perbaikan Proses Bisnis menggunakan Business Process Improvement(BPI) (Studi Kasus: PT Cita Intrans Selaras (CITILA)
Permasalahan:
PT Cita Intrans Selaras (CITILA) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri jasa penerbitan. Dalam menjalankan proses bisnisnya, perusahaan ini mengalami permasalahan mengenai tidak tercapainya target penerbitan buku pertahun yang terjadi dikarenakan kemoloran waktu penyuntingan naskah hingga mendesain sampul dan terjadi kekeliruan pengetikan pada judul naskah yang telah masuk percetakan sehingga menyebabkan terjadinya pencetakan ulang.
Penyelesaian Masalah:
Proses bisnis utama yang diidentifikasi adalah peninjauan naskah, penyuntingan naskah, mendesain tata letak buku, dan mendesain sampul buku.
Analisis dan Evaluasi
Pada analisis permasalahan menggunakan metode Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) terdapat permasalahan dengan nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi antara lain: salah mengklasifikasikan tulisan, kesulitan memprioritaskan kebutuhan penulis atau penerbit, dan merombak naskah menjadi lebih kacau.
Perbaikan Proses Bisnis
Menggunakan metode Business Process Improvement (BPI) dengan tools streamlining:
Simulasi dan Hasil:
Dilakukan simulasi analisis waktu untuk mengidentifikasi gap waktu antara proses bisnis awal dan proses bisnis yang telah dirancang.
Komentar
Posting Komentar